Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2018

Opini islami meneladani sifat kepemimpinan nabi Ibrahim as

Meneladani Kepemimpinan Nabi Ibrahim, As (Renungan Hari Raya Kurban ) Oleh : Ariyanto, S.Psi.I Guru MAN 3 Inhil Bulan Dzulhijjah merupakan bulan istimewa dan bulan bersejarah bagi umat Islam. Karenanya, umat Islam melaksanakan ibadah haji, kurban, dan mendirikan shalat Idul Adha seraya mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil. Uniknya, rangkaian ibadah tersebut erat kaitannya dengan kisah perjalanan hidup seorang Nabi yakni Nabi Ibrahim AS. Jika diperhatikan, keluarga Nabi Ibrahim merupakan salah satu profil Kepemimpinan keluarga ideal yang diabadikan Allah dalam Al-Quran. Sebagai seorang Nabi dan Rasul, Ibrahim merupakan sosok manusia agung yang  diutus oleh Allah Swt untuk memberikan tauladan kepada umat manusia sebagai sosok pemimpin yang demokratis di tengah keluarganya dan keagungan kepribadianya (treck record dan integritas) yang harus kita ambil pelajaran darinya.  Banyak makna yang dapat dipetik dari kisah perjalanan hidup keluarga Nabi Ibrahim AS. Di a

Apa itu Cerpen?

Assalamu’alaikum... Kali ini kita akan membahas mengenai cerpen. Apa sih cerpen itu?   Cerpen adalah karya fiksi yang berisikan tentang manusia dan kehidupannya   yang ditulis dalam bentuk cerita yang akan selesai dibaca dalam sekali duduk berkisar antara setengah hingga dua jam. Berbeda dengan novel, tokoh dalam cerpen tidak mengalami perubahan nasib. Cerpen dibedakan berdasarkan beberapa ciri dan karakteristiknya. 1        Berdasarkan Panjang Pendek Cerita Cerpen merupakan karya fiksi paling pendek. Biasanya cerpen terdiri dari 500 sampai 10.000 kata. Namun, meskipun cerpen sama-sama merupakan karangan pendek tidak semua cerita merupakan cerpen. Panjang cerpen bervariasi. a.        Cerpen sangat pendek (short short story) biasanya disebut cermin “cerpen mini”. b.       Cerpen dengan panjang sedang (middle short story) biasa kita kenal dengan sebutan cerpen. c.        Cerita panjang ( long short story)biasanya kita kenal dengan sebutan novelet

Puisi " Ratapan Ku"

Ratapan ku Kulangkahkan kaki menuju pondok kecil Dengan rasa bangga dan haru Ku bawakan secarik kertas Berisikan nilai terbaikku Kan ku hadiahkan untuk ibu Tetapi langkahku terhenti Kulihat bendera kuning Menyingsing disudut genting Dengan ramai orang berdatangan Dalam hening tak bergeming Kubertanya siapa yang tiada Baru selangkah kakiku berjalan Ku disambut dengan peluk Dan isak tangis adik-adikku Pada mereka kubertanya Dan jawabnya ibu tlah pergi Bagai petir disiang bolong Ku berlari memeluk jenazah ibuku Yang terbujur kaku dalam Balutan kain putih Kupandang wajahmu ibu Kubayangkan senyummu Ku ingat belaian kasihmu Terdiam ku terpaku Tak sanggup kuingat Berapa besar dosaku padamu Ya illahi yaa rabbi... Ampuni aku ibu Semalam kau titipkan Pesan itu sayu Kenapa sekarang berlaku Tak sempat ku memohon ampun Tak sempat ku ucapkan rasa terimakasihku Tak sempat ku ucapkan rasa sayangku Disudut sana